Legenda Cerita Rakyat

Asal Muasal Buleleng dan Singaraja

    Sri Bagening adalah penguasa Bali. Sang Raja memiliki banyak istri, salah satunya Ni Luh Pasek. Ni Luh Pasek berasal dari Desa Panji dan masih keturunan Kyai Pasek Gobleng. Suatu hari, Ni Luh Pasek mengandung. Oleh suaminya, ia dititipkan kepada Kyai Jelantik Bogol. Tak berapa lama anaknya lahir. Anak itu diberi nama I Gede Pasekan. Seiring waktu, I Gede Pasekan tumbuh menjadi menjadi pemuda yang sangat dicintai dan dihormati oleh rakyat.

    Suatu hari, ia disuruh untuk pergi ke suatu bukit. Ia dibekali dua senjata pusaka, yaitu Keris Ki Baru Semang dan Tombak Ki Tunjung Tutur. Suatu malam di tengah perjalanan, datang makhluk ajaib penghuni hutan. Makhluk ajaib itu mengangkat I Gede Pasekan ke atas pundaknya. I Gede Paseka pun dapat melihat pemandangan lautan dan daratan. Ketika memandang timur dan barat laut, I Gede Pasekan melihat pulau yang amat jauh. Ketika melihat selatan, pandangan I Gede Pasekan terhalang gunung. 

    “Apa yang telah engkau lihat akan menjadi daerah kekuasaanmu,” bisik makhluk gaib itu. Paginya, rombongan kembali melanjutkan perjalanan. Meski penuh rintangan, akhirnya rombongan berhasil mencapai tujuan, yaitu Desa Panji. Suatu hari, ada perahu Bugis yang terdampar di Pantai Panimbangan. Perahu itu terjebak karang sehingga tidak bisa ke mana-mana. Pimpinan penumpangnya pun meminta tolong I Gede Pasekan untuk mengangkat perahu tersebut. Sebagai imbalannya, sebagian isi perahu akan diberikan kepada I Gede Pasekan. 

    Setelahnya I Gede Pasekan segera bersemadi. Dengan kekuatan gaibnya, ia mengangkat perahu tersebut. Para warga Bugis bergembira. Setengah dari isi perahu itu diberikan kepada I Gede Pasekan. Sejak itu, I Gede Pasekan menjadi orang kaya dan bergelar I Gusti Panji Sakti. Seiring waktu, kekuasaan I Gede Pasekan meluas. Ia pun mendirikan kerajan baru di Den Bukit. Kerajaaan I Gede Pasekan semakin berkembang, hingga ke daerah yang banyak ditumbuhi pohon buleleng. Ia pun memindahkan pusat kerajaan ke wilayah itu. Kemudian, wilayah itu diberi nama Buleleng. Di Buleleng, I Gede Pasekan membangun istana megah. Istana itu diberi nama Singaraja, yang berarti raja yang perkasa seperti singa.

Sumber : https://dongengceritarakyat.com/cerita-dongeng-rakyat-bali-asal-muasal-buleleng/

Hikmah yang dapat kita ambil dari cerita rakyat Buleleng dan Singaraja adalah, berbuat baiklah kita kepada semua orang. Siapapun kita dan dari keluarga manapun kita berasal, kita tetap harus rendah hati dan mempunyai tangan yang ringan yang siap menolong sesama kapan saja. Tuhan YME tau segala sesuatu yang sudah kita lakukan dan berikan kepada diri kita sendiri dan kepada sesama. Kelak, kebaikan pasti dibalas dengan kebaikan pula yang berkali kali lipat besarnya. Tidak lupa kita harus bersyukur atas apa yang sudah Tuhan YME berikan kepada kita. 

Comments

Popular posts from this blog

E-Commerce Sebagai Contoh Dampak Kemajuan IPTEK Bagi Kehidupan